Rabu, 23 Desember 2015

ILMU SOSIAL DASAR



MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN



Bab I
Pendahuluan 


A.    Latar belakang
Kemajuan teknologi berpengaruh pada banyak unsur kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah unsur kesejahteraan. Kemajuan teknologi dianggap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti penggunaan internet untuk memesan barang sehingga lebih efisien dan lebih cepat. Namun di Indonesia, terjadi suatu perbedaan yang mencolok sekali antara keadaan kesejahteraan di kota dan di desa. Tidaklah merata pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk daerah-daerah tersebut. Tentu ini berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk di daerah tersebut.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa itu masyarakat perkotaan
2.      Hubungan desa dan kota
3.      Aspek positif dan aspek negatinya
4.      Apa itu masyarakat pedesaan
5.      Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang masyarakat pedesaaan dan masyarakat perkotaan.

D.    Manfaat Penulisan
Bermanfaat bagi pembaca dapat menjadi referensi, memperluas wawasan dan pemahaman mengenai masyarakat pedesaaan dan masyarakat perkotaan.



Bab II
Pembahasan


A.    Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang tinggal di perkotaan yakni daerah yang lebih maju dan berkembang.
Suatu pemukiman dapat dikatakan kota apabila telah tersedia berbagai fasilitas seperti: rumah tempat tinggal yang terbuat dari tembok yang kokoh dilengkapi sarana listrik yang cukup, air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana olahraga, pasar, tempat hiburan, tempat ibadah, sarana pendidikan, serta sarana dan prasarana transportasi dan telekomunikasi.
Berdasarkan fungsi dan ciri-cirinya, kota dibedakan menjadi beberapa jenis:
-          Kota Administratif: Kota yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan wilayah tertentu. (Contoh: Jakarta, Yogyakarta)
-          Kota Industri: Kota yang merupakan tempat konsentrasi industri penduduk yang sebagian besar terlibat di kegiatan itu.
-          Kota Kosmopolitan: Kota yang mempunyai sifat internasional dgn banyaknya lembaga-lembaga perwakilan negara lain dan banyaknya penduduk yang merasa dirinya mewakili kebudayaan dan pemikiran internasional
-          Kota Metropolitan: Kota besar yang menguasai daerah sekelilingnya
-          Kota Pelabuhan: Kota yang merupakan perluasan dari pelabuhan
-          Kota Religi: Kota yang berfungsi sebagai pusat keagamaan (Contoh: Vatikan)
Pada umumnya kota dibagi 2 bagian yaitu:
-          Inti Kota: Merupakan pusat kegiatan ekonomi, politik, dan kebudayaan.
-          Kota Satelit: Pemekaran dari pusat kota.
                        Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu:
1.      Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
2.      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
3.      Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.      Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5.      Perubahan-perubahan tampak nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

B.     Hubungan Desa Dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan. Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.

C.    Aspek Positif Dan Negatif
Aspek positif yang dimiliki masyarakat perkotaan adalah:
-          Masyarakat perkotaan sangat menghargai waktu dan mampu mengaturnya dengan baik.
-          Mata pencarian yang beragam.
-          Fasilitas yang tersedia di daerah perkotaan cukup lengkap.
-          Kemampuan masyarakat perkotaan mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
-          Aturan kerja yang tegas dengan batas yang jelas.

Adapun aspek negatif masyarakat perkotaan adalah:
-          Pola hidup individualistik masyarakat menghilangkan rasa kebersamaan.
-          Kehidupan beragama yang kurang.
-          Mudahnya pengaruh luar masuk tanpa adanya filter.
-          Biaya hidup yang tinggi di daerah perkotaan terkadang membuat segilintir orang menghalalkan segala cara demi mendapatkan rupiah.
-          Solidaritas sosial yang kurang.

Aspek positif yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah:
-          Rasa kebersamaan, dan kekeluargaan terjalin dengan baik.
-          Kehidupan beragama masih terjaga.
-          Masyarakat pedesaan mampu menjaga sumber daya alam yang di miliki.
-          Menjadi penghasil bahan mentah yang siap diolah menjadi barang jadi.
-          Memiliki solidaritas sosial yang lebih baik.

Aspek negative yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah:
-          Sulit menerima perbedaan pendapat.
-          Mata pencarian yang cenderung seragam.
-          Kurangnya daya saing, sehingga beberapa masyarakat tidak berpikir untuk maju.
-          Lebih suka mengenang masa lalu dibandingkan memikirkan masa depan.
-          Beberapa anggota masyarakat masih kurang memperhatikan pendidikan .

D.    Masyarakat Pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat pedesaan yaitu :
-          Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
-          Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualisme.
-          Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
-          Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan.
-          Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.

E.     Perbedaan Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Kota
Perilaku homogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
Isolasi sosial, sehingga statik
Kesatuan dan keutuhan kultural
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
Kolektivisme
Perilaku heterogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
Mobilitas sosial, sehingga dinamik
Kebauran dan diversifikasi kultural
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular
Individualisme



Bab III
Penutup


Kesimpulan:
Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong. Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau di ladang, di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman modern.
Masyarakat perkotaan merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Masyarakat kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi yang canggih, seperti menggunakan tenaga mesin, komputer dan lain-lain.
Kehidupan bermasyarakat adalah pendorong atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun diperkotaan dan tentunya itulah harapan dari masyarakat Indonesia. Akan tetapi, apa yang kita saksikan dan rasakan sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan tujuan pembangunan nasional negara ini, kesenjangan sosial makin meningkat antara orang kaya dengan orang miskin, mutu pendidikan yang masih rendah, rendahnya kualitas moral bangsa, dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan bersama.
Sehubungan dengan itu, banyak orang yang mengira bahwa hal tersebut diatas hanya terjadi pada masyarakat kota. Akan tetapi, masalah-masalah tersebut juga terjadi pada masyarakat desa yang mana seperti kita ketahui desa adalah tempat yang aman, tenang, dan berakhlak (manusiawi). Hal ini disebabkan oleh masuknya pengaruh kehidupan kota yang serba boleh dan bebas. Selain itu, di satu pihak masalah urbanisasi menjadi masalah serius bagi kota dan desa, karena masyarakat desa yang berurbanisasi ke kota menjadi masyarakat marjinal dan bagi desa pengaruh urbanisasi menjadikan sumber daya manusia yang produktif di desa menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tidak maju bahkan cenderung tertinggal.


Bab IV
Referensi




ILMU SOSIAL DASAR



PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT


Bab I
Pendahuluan 


A.    Latar belakang
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat banyak kita jumpai di lingkungan kita, berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian, kesamaan, kesetaraan, pembagian yang setimbang dengan yang lainya. Kesamaan derajat terkadang membuat orang berwibawa dan sangat disegani di sekitar lingkungannya, tetapi ada juga dari mereka yang ingin sama dengan apa yang orang lain rasakan. Karena mereka tak ingin diberlakukan tak adil terhadap semua yang akan dilakukan atau dilaksanakan oleh orang itu.
Pelapisan sosial bisa dikategorikan sebagai sebuah urutan atau tingkatan, sedangkan kesamaan derajat sama seperti pelapisan sosial tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu yang bisa dikatakan memiliki status, tingkatan yang sama dalam lingkungan atau daerahnya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Pengertian dari pelapisan sosial
2.      Pengertian kesamaan derajat
3.      Pengertian elite dan massa

C.     Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari pelapisan sosial, kesamaan derajat, dan elite dan massa.

D.    Manfaat Penulisan
Bermanfaat bagi pembaca dapat menjadi referensi, memperluas wawasan dan pemahaman mengenai pelapisan sosial dan kesamaan derajat.



           
Bab II
Pembahasan

A.    Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran tertentu. Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat keseluruhan . Di dalam masyarakat mana pun pelapisan sosial selalu ada.
Definisi pelapisan sosial menurut para ahli:
1.      Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Wujudnya bisa dilihat dalam lapisan-lapisan masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial itu.
2.      Pelapisan sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
3.      Pelapisan sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk/ masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
1.      Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat dari tempat tinggal atau barang-barang tersier yang dimilikinya.
2.      Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai atau disegani orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3.      Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya.
4.      Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor.
                       
                        Proses terjadinya pelapisan sosial
1.      Secara Tidak Sengaja:
·         Terbentuk sejalan dg perkembangan masyarakat.
·         Terbentuk diluar kontrol masyarakat
·         Terjadi sesuai dengan kondisi sosial budaya di wilayah tertentu.
·         Status dan peranan terjadi secara otomatis. Umur, sex, kepandaian, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu.
2.      Secara Sengaja
·         Pelapisan sosial yg dibentuk oleh suatu kelompok sosial/ masyarakat dalam rangka mengejar tujuan tertentu.
·         Bertujuan untuk pengaturan interaksi sosial dengan berorientasi pada kepentingan bersama.
·         Diperlukan masyarakat agar mampu menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan yang nyata.
·         Menggalang keteraturan dalam suatu kelompok sosial (masyarakat) demi tercapainya tujuan bersama.
Teori tentang pelapisan sosial, pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa
kelas :
1.      Kelas atas (upper class)
2.      Kelas bawah (lower class)
3.      Kelas menengah (middle class)
4.      Kelas menengah ke bawah (lower middle class)


B.     Kesamaan Derajat
Persamaan derajat adalah persamaan yang dimiliki oleh diri pribadi kepada diri orang lain ataupun masyarakat,biasanya persamaan derajat itu dapat dinyatakan dengan hak asasi manusia (HAM) yang telah diatur dalam UU.
Pasal-Pasal tentang Persamaan Hak di dalam UUD 1945. Negara Republik Indonesia, menganut asas bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Hukum ini dibuat dengan maksud untuk melindungi dan mengatur masyarakat secara umum, yakni:
1.      Pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan pemerintahan tanpa kecuali.
2.      Pasal 27 Ayat 2 hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3.      Pasal 28 kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh UU.
4.      Pasal 29 ayat 2 kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara.
5.      Pasal 31 (1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (2) Pemerintah mengusahakan dan menyelnggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-Undang.


C.    Elite Dan Massa
Elit merupakan sebutan untuk sekelompok orang atau sebagian dari masyarakat yang memiliki kedudukan atau tingkat kederajatan yang tinggi atau sebagai orang yang terkemuka dikalangannya sehingga menjadi patokan tingkat kalangan itu sendiri.
Massa adalah istilah masyarakat dalam jumlah besar yang tidak diketahui golongannya, entah apa kedudukan dan pangkatnya dalam arti tidak terikat pada pelapisan masyarakat. Biasanya istilah massa ini disebutkan sebagai objek pembicaraan, atau menjadi kata lain dari masyarakat.
Setiap pengertian pasti ada fungsi dan peranannya. Fungsi dari elit sebagai pembedaan suatu kalangan yang kalangan itu sendiri mempunyai kelebihan atau pangkat yang lebih tinggi sehingga masyarakat lebih mengenal dan dapat membedakannya. Sedangkan fungsi massa yakni hampir sama dengan rakyat atau masyarakat menciptakan perdamaian antar sesama, menjalin keharmonisan, dan keamanan kenyamanan agar tercipta suasana yang seimbang dan tentram.



Bab III
Penutup

Kesimpulan:
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial dan kesamaan derajat memiliki hubungan dalam ilmu sosial. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
Elite adalah golongan teratas atau menempati puncak struktur social yang terpenting dan mempunyai keunggulan dalam pencapaian di bidang mereka. Massa adalah pengelompokan menyerupai keramaian yang berasal dari segala tingkatan social dan berbagai lapisan masyarakat.



Bab IV
Referensi