MASYARAKAT
PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Bab
I
Pendahuluan
Pendahuluan
A.
Latar belakang
Kemajuan
teknologi berpengaruh pada banyak unsur kehidupan masyarakat. Salah satunya
adalah unsur kesejahteraan. Kemajuan teknologi dianggap dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, seperti penggunaan internet untuk memesan barang
sehingga lebih efisien dan lebih cepat. Namun di Indonesia, terjadi suatu
perbedaan yang mencolok sekali antara keadaan kesejahteraan di kota dan di
desa. Tidaklah merata pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk daerah-daerah
tersebut. Tentu ini berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk di daerah
tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1.
Apa itu masyarakat perkotaan
2.
Hubungan desa dan kota
3.
Aspek positif dan aspek negatinya
4.
Apa itu masyarakat pedesaan
5.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang masyarakat pedesaaan
dan masyarakat perkotaan.
D.
Manfaat Penulisan
Bermanfaat
bagi pembaca dapat menjadi referensi, memperluas wawasan dan pemahaman mengenai
masyarakat pedesaaan dan masyarakat perkotaan.
Bab
II
Pembahasan
Pembahasan
A. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community. Masyarakat perkotaan merupakan
masyarakat yang tinggal di perkotaan yakni daerah yang lebih maju dan
berkembang.
Suatu
pemukiman dapat dikatakan kota apabila telah tersedia berbagai fasilitas
seperti: rumah tempat tinggal yang terbuat dari tembok yang kokoh dilengkapi
sarana listrik yang cukup, air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
olahraga, pasar, tempat hiburan, tempat ibadah, sarana pendidikan, serta sarana
dan prasarana transportasi dan telekomunikasi.
Berdasarkan
fungsi dan ciri-cirinya, kota dibedakan menjadi beberapa jenis:
-
Kota Administratif: Kota yang berfungsi
sebagai pusat pemerintahan wilayah tertentu. (Contoh: Jakarta, Yogyakarta)
-
Kota Industri: Kota yang merupakan
tempat konsentrasi industri penduduk yang sebagian besar terlibat di kegiatan
itu.
-
Kota Kosmopolitan: Kota yang mempunyai
sifat internasional dgn banyaknya lembaga-lembaga perwakilan negara lain dan
banyaknya penduduk yang merasa dirinya mewakili kebudayaan dan pemikiran
internasional
-
Kota Metropolitan: Kota besar yang menguasai
daerah sekelilingnya
-
Kota Pelabuhan: Kota yang merupakan
perluasan dari pelabuhan
-
Kota Religi: Kota yang berfungsi sebagai
pusat keagamaan (Contoh: Vatikan)
Pada
umumnya kota dibagi 2 bagian yaitu:
-
Inti Kota: Merupakan pusat kegiatan ekonomi,
politik, dan kebudayaan.
-
Kota Satelit: Pemekaran dari pusat kota.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu:
1. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan
karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus
berdantung pada orang lain (Individualisme).
3. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai
batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga
kota.
5. Perubahan-perubahan tampak nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya
terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
B.
Hubungan Desa Dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua
komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan yang
erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan. Kota tergantung desa
dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan
tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya kota
menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa, kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh
orang desa.
C.
Aspek
Positif Dan Negatif
Aspek
positif yang dimiliki masyarakat perkotaan adalah:
-
Masyarakat perkotaan sangat menghargai waktu dan mampu
mengaturnya dengan baik.
-
Mata pencarian yang beragam.
-
Fasilitas yang tersedia di daerah perkotaan cukup
lengkap.
-
Kemampuan masyarakat perkotaan mengolah bahan mentah
menjadi bahan siap pakai.
-
Aturan kerja yang tegas dengan batas yang jelas.
Adapun aspek negatif masyarakat perkotaan adalah:
-
Pola hidup individualistik masyarakat menghilangkan
rasa kebersamaan.
-
Kehidupan beragama yang kurang.
-
Mudahnya pengaruh luar masuk tanpa adanya filter.
-
Biaya hidup yang tinggi di daerah perkotaan terkadang
membuat segilintir orang menghalalkan segala cara demi mendapatkan rupiah.
-
Solidaritas sosial yang kurang.
Aspek positif yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah:
-
Rasa kebersamaan, dan kekeluargaan terjalin dengan
baik.
-
Kehidupan beragama masih terjaga.
-
Masyarakat pedesaan mampu menjaga sumber daya alam
yang di miliki.
-
Menjadi penghasil bahan mentah yang siap diolah
menjadi barang jadi.
-
Memiliki solidaritas sosial yang lebih baik.
Aspek negative yang dimiliki masyarakat pedesaan
adalah:
-
Sulit menerima perbedaan pendapat.
-
Mata pencarian yang cenderung seragam.
-
Kurangnya daya saing, sehingga beberapa masyarakat
tidak berpikir untuk maju.
-
Lebih suka mengenang masa lalu dibandingkan memikirkan
masa depan.
-
Beberapa anggota masyarakat masih kurang memperhatikan
pendidikan .
D. Masyarakat Pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau
kesatuan goegrafi, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat
itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan
daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak
mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang
leluhur hereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan
hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur
mereka ajarkan.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat
pedesaan yaitu :
-
Kehidupan didesa
masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
-
Warga pedesaan lebih condong
saling tolong-menolong tidak hidup individualisme.
-
Warga pedesaan mayoritas
memiliki pekerjaan sebagai petani.
-
Fasilitas-fasilitas masih
sulit ditemukan dipedesaan.
-
Warganya masih sulit untuk
menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
E.
Perbedaan
Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan
Masyarakat Pedesaan
|
Masyarakat Kota
|
Perilaku homogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
Isolasi sosial, sehingga statik
Kesatuan dan keutuhan kultural
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
Kolektivisme
|
Perilaku heterogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
Mobilitas sosial, sehingga dinamik
Kebauran dan diversifikasi kultural
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular
Individualisme
|
Bab
III
Penutup
Penutup
Kesimpulan:
Masyarakat
pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu wilayah dan mempunyai
hubungan yang erat serta perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada
dan menunjukkan adanya kekeluargaan, seperti gotong royong dan tolong-menolong.
Masyarakat pedesaan mencari mata pencaharian dengan cara bertani di sawah atau
di ladang, di desa belum mengenal teknologi canggih yang telah ada di zaman modern.
Masyarakat
perkotaan merupakan suatu himpunan penduduk yang bertempat tinggal di dalam
pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan kesenian, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Masyarakat kota mencari mata pencahariannya rata-rata menggunakan tekhnologi
yang canggih, seperti menggunakan tenaga mesin, komputer dan lain-lain.
Kehidupan bermasyarakat adalah pendorong atau sumber kekuatan untuk
mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun diperkotaan
dan tentunya itulah harapan dari masyarakat Indonesia. Akan tetapi, apa yang
kita saksikan dan rasakan sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan tujuan
pembangunan nasional negara ini, kesenjangan sosial makin meningkat antara
orang kaya dengan orang miskin, mutu pendidikan yang masih rendah, rendahnya
kualitas moral bangsa, dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut diatas
yang kita rasakan bersama.
Sehubungan dengan itu, banyak orang yang mengira bahwa hal tersebut
diatas hanya terjadi pada masyarakat kota. Akan tetapi, masalah-masalah
tersebut juga terjadi pada masyarakat desa yang mana seperti kita ketahui desa
adalah tempat yang aman, tenang, dan berakhlak (manusiawi). Hal ini disebabkan
oleh masuknya pengaruh kehidupan kota yang serba boleh dan bebas. Selain itu,
di satu pihak masalah urbanisasi menjadi masalah serius bagi kota dan desa,
karena masyarakat desa yang berurbanisasi ke kota menjadi masyarakat marjinal
dan bagi desa pengaruh urbanisasi menjadikan sumber daya manusia yang produktif
di desa menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tidak maju bahkan cenderung
tertinggal.
Bab
IV
Referensi
Referensi