2. Jelaskan asas-asas pengetahuan
lingkungan.
Asas yang dikemukakan telah diberikan nomor untuk memudahkan
mengingat kembali atau menghubungkannya dengan asas dasar lain. Implikasi asas
dasar sesuai dengan gejala yang menyangkut diri manusia di dalam zaman ilmu dan
teknologi tetapi sering dilupakan. Berikut adalah beberapa asas dalam ilmu
lingkungan.
1. Asas 1
Menyatakan
bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem
yang dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun
diciptakan.Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hokum Thermodinamika I,
yang sangatfundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi
energi dalampersamaan matematika.
Contoh banyaknya kalori, energi yang
terbuang dalam bentuk makanan diubah oleh jasad hidup menjadi energi untuk
tumbuh, berbiak, menjalankan proses metabolisme, dan yang terbuang
sebagai panas.
2. Asas 2
Menyatakan
bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum
Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan
umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi
menuju angkasa.”
3. Asas 3
Menyatakan bahwa materi, energi, ruang,
waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam. Asas ini
merupakan Pengubahan energi oleh system biologi harus Berlangsung pada
kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi dilingkungannya. Pengaruh
ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber
alam.
Contohnya ruang yang sempit: dpt
mengganggu proses pembiakan organisme dengan kepadatan tinggi. Ruang yang
terlalu luas, jarak antar individu dalam populasi semakin jauh, kesempatan
bertemu antara jantan dan betina semakin kecil sehingga pembiakan akan
terganggu. Jauh dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap
perkembangan populasi.
Waktu sebagai sumber alam tidak
merupakan besaran yang berdiri sendiri. Misal hewan mamalia dipadang pasir,
pada musim kering tiba persediaan air habis di lingkungannya, maka harus
berpindah kelokasi yang ada sumber airnya. Berhasil atau tidaknya hewan
bermigrasi tergantung pada adanya cukup waktu dan energi untuk menempuh jarak
lokasi sumber air.
Asas 3 ini mempunyai implikasi yang penting
bagi kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya
4. Asas 4
Menyatakan
bahwa semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh
unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat
maksimum. Asas 4 tersebut terkandung arti bahwa pengadaan
sumberalam mempunyai batas optimum, yang berarti pula batas maksimum, maupun
batas minimum pengadaan sumberalam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi.
5. Asas 5
Menyatakan
bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
6.
Asas 6
Menyatakan bahwa Individu dan spesies
yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan
berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
Asas ini adalah
pernyataan teori Darwin dan Wallace. Pada jasad hidup terdapat perbedaan sifat
keturunan Dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik atau
biologi. Kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul
persaingan. Jasad hidup yang kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam
persaingan. Dapat diartikan pula bahwa
jasad hidup
yang adaptif akan mampu menghasilkan banyak keturunan daripada yang
non-adaptif.
7. Asas 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah
diramal.
8.
Asas 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat dapat
jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada
bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
Pengertiannya adalah kelompok taksonomi
tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan lingkungannya yang khas
(niche), tiap spesies mempunyai niche tertentu. Spesies dapat hidup
berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena masing-masing
mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.
9.
Asas 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat
hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem
biologi.
10.
Asas 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang stabil
perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik
mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada
peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
11. Asas 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah
mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Arti dari asas ini adalah
pada ekosistem, populasi yang sudah dewasa memindahkan energi, biomassa, dan
keanekaragaman tingkat organisasi ke arah yang belum dewasa. Dengan kata
lain, energi, materi dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah
organisasi yang lebih kompleks, atau dari subsistem yang lebih rendah
keanekaragamannya ke subsistem yang lebih tinggi
keanekaragamannya. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan
rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
12.
Asas 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi
suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan
lingkungan. Pengertian dari asas ini adalah populasi dalam ekosistem yang
belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahanlingkungan fisikokimia
dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah mantap. Populasi dalam
lingkungan dengan kemantapan fisiko kimia yang cukup lama, tak perlu berevolusi
untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan keadaan yang tidak stabil.
13.
Asas 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang secara
fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi
pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan
populasi lebih jauh. Asas ini merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Pada
komunitas yang mantap, jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem
meningkat, sehingga apabila terjadi suatu goncangan pada salah satu jalur, maka
jalur yang lain akan mengambil alih, dengan demikian komunitas masih tetap
terjaga kemantapannya.
14.
Asas 14
Menyatakan bahwa derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut. Asas
ini merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak adanya keanekaragaman
yang tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan
derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
Sumber :