Kamis, 27 April 2017

ANALISA MEMINIMASI DAMPAK NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN DARI PRODUKSI KERTAS PT. LECES


Analisa dan Solusi Efek dari Produksi Kertas PT. Leces Bagi Lingkungan

            Sebagai upaya mewujudkan perushaan yang ramah lingkungan atau peduli dengan lingukang maka dibutuhkan upaya nyata untuk melakukan hal tersebut melalui suatu sistem manajemen lingkungan yang handal, efektif, terdokumentasi, serta mendorong untuk selalu dilakukan peningkatan seperti halnya penerapan sistem manajemen lingkungan yaitu ISO 14001. Hal ini perlu dukungan semua pihak, baik manajemen, karyawan serta semua pihak yang terkait. Dalam melakukan kepedulian ramah lingkungan PT. Kertas Leces berkomitmen dalam melestarikan lingkungan secara berkelanjutan.

Sebagai langkah awalnya untuk pengembangan, penerapan, sistem manajemen lingkungan adalah pertama yaitu Mencoba yang terbaik untuk mencegah kemungkinan dampak lingkungan yang berbahaya dan hasil produk yang ramah lingkungan dengan meyakinkan konsisten perbaikan dan kesempurnaan pada perlengkapan, peralatan, dan teknologi serta bahan baku substansi.

Penerapan dalam kebijakan ini yaitu melakukan pengendalian operasi, perusahaan perlu mengindentifikasi operasi-operasi yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang berbahaya dan operasi ini harus di kendalikan untuk mencegah timbulnya dampak yang serius. Perusahaan harus membuat prosedur tertulis untuk mengendalikan operasi-operasi tersebut. Prosedur dalam pengendalian operasi ini juga perlu di evaluasi dan dikaji secara berkala sebelum timbulnya dampak lingkungan yang serius. Metode dalam pengendalian operasi bagi PT. Kertas Leces ini adalah pembuatan prosedut standar operasi (SOP), pemberian pelatihan khusus kepada operator untuk kesempurnaan perbaikan perlengkapan, peralatan dan teknologi, selanjutnya preventif  maintenance, berikutnya pemilihan teknologi yang ramah lingkungan agar dampak lingkungan yang dihasilkan tidak mengganggu masyarakat sekitar perusahaan.

            Pengendalian operasi ini dapat memberikan manfaat kepada perushaan yaitu terjadinya peningkatan image masyarakat terhadap perusahaan termasuk dunia internasional dan dapat mempertahankan pemegang sertifikat ISO 14001 sehingga citranya meningkat. Mengurangi resiko penuntutan dari penegak hukum dan lembaga swadaya masyarakat sekitar.

Apabila PT. Kertas Leces dalam pengendalian operasinya sudah mencakupi maka selanjutnya yaitu melakukan kebijakan yang kedua melakukan, mempertahankan, meningkatkan dan up-grading Sistem Manajemen Lingkungan dan kampanye secara terus menerus, berkomunikasi dan mendesak bahwa semua karyawannya melakukan upaya tersebut. Penerapan pada kebijakan perusahaan yang kedua ini yaitu perusahaan diharapkan memberikan pelatihan kepedulian dan kompetensi untuk karyawan yang bekerja didalam PT. Kertas Leces. Berhubung PT. Kertas Leces ini sudah menerapkan ISO 14001 program pelatihan yang dilakukan mencakup waktu, silabus, instruktur dan sasaran pelatihan, untuk progra kepedulian dapat dibuat dengan berbagai metode, misalnya memberikan reward ataua hukuman. Untuk menilai keberhasilan suatu program pelatihan, perlu dibuat evaluasi-evaluasi agar dalam pelatihan tersebut berjalan lebih baik. Dalam penerapan pelatihan kepedulian dan kompetensi ini karyawan yang bekerja dapat mempertahankan, meningkatkan, dan up-grading sistem manajemen lingkungan.

Dalam pelatihan kepedulia dan kompetensi yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di PT. Kertas Leces memberikan manfaat bagi karyawanya yaitu menjadi peduli terhadap tugas khususnya peduli terhadap lingungan menjadi meningkat, semangat bekerja meningkat, membantu dalam mengurangi limbah yang dibuang keligkungan dengan menerapkan ISO 14001 maka jumlah limbah yang dibuang kelingkungan dapat berkurang.

Selanjutnya dalam kebijakan yang ketiga yaitu Pemantauan, Pendataan dan pelaporan kondisi lingkungan yang berkesinambungan dalam hal ini PT. Kertas Leces harus melakukan rutinitas dalam hal pemantauan dan pendataan laporan dari segi kondisi lingkungan. Dalam pemantauan dan pendataan laporan yang perlu di pantau juga seharusnya sudah dapat ditentukan dengan alat-alat pemantauan yang dikalibrasi untuk menghidari terjadinya penyimpangan dalam pendataan.Hasil dari pemantauan ini perlu dievaluasi dan didokuentasikan serta perlu dibuat waktu tinggalnya.

PT.Kertas Leces ini membuat kebijakan denga komitmen yang meraka buat semua itu untuk mempertahankan sertifikasi ISO 14001 yang mereka dapat selain itu yang harus dilakukan oleh PT.Kertas Leces ini yaitu selalu mengadakan evaluasi atau audit data yang berhubungan dengan SML sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan program-program perbaikan penerapan SML ISO 14001 sehingga dapat menuju perbaikan yang berkesinambungan untuk sekarang dan yang akan datang selian itu juga PT.Kertas Leces dapat  menunjukan kepada masyarakat disekitar bahwa PT Kertas Leces peduli terhadap lingkungan sekitar dan PT Keertas Leces ini dapat bersaing kembali di pasaran.



Sumber: Ali, Lucky. 2011. ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL (STUDI KASUS PADA PT. KERTAS LECES (PERSERO). Jawa Timur: Universitas Jember di unduh pada: repository.unej.ac.id/handle/123456789/25366+&cd=1&hl=id&ct=clnk&client=firefox-b.

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF TERHADAP EFEK PRODUKSI KERTAS PT. LECES BAGI LINGKUNGAN



Limbah kertas memiliki manfaat yang tak terduga karena dapat di aur ulang menjadi art paper dan dapat digunakan untuk membuat kerajinan tangan seperti kartu ucapan, pelapis permukaan boks karton, tas, kap lampu, pengolahan sampah kertas ini sudah banyak di gunakan seluruh masyarakat tanpa mereka sadar bahwa bahan dari produk tersebut adalah dari sampah kertas.
Usaha ini sangat menarik karena dapat menciptakan sesuatu benda baru yang bermanfaat tentunya dengan modal yang tidak terlalu besar karena bahan baku utamanya adalah sampah kertas. Selain itu, dengan usaha ini berarti kita telah membantu pemerintah untuk mengurangi volume sampah yang ada. Bahkan dengan pengolahan yang sederhana dan dikombinasikan dengan sampah alami dilingkungan sekitar kita maka aneka benda baru dapat bermanfaat dengan penampilan baru yang kaya akan nuansa alami. Atas ide tersebut, penulis berusaha membuat suatu bentuk baru diantaranya jam dari bahan pengolahan dengan pertimbangan souvenir seperti tempat foto dan tempat pinsil telah banyak dijumpai sehingga dengan souvenir jam dari bahan kertas pengolahan ini diharapkan dapat menjadi souvenir dari bahan kertas pengolahan yang sedikit berbeda dari biasanya.


Perusahaan pulp dan kertas bisa dibedakan karena pada faktanya dua industri tersebut tidak selalu tergabungmenjadi satu kesatuan. Proses produksi kertas terdiri dari lima tahap umum, yaitu persiapan bahan mentah, pembuatan pulp (pulping), bleaching, perbaikan kimiawi dan pembuatan kertas. Energi banyak digunakandalam bentuk panas selama proses pulping (digester, evaporator dan pencucian) ketika bahan mentah diprosessecara mekanis dan kimiawi untuk digunakan lebih lanjut dalam proses produksi. Misalnya di Amerika, proses pulping menghabiskan sekitar seperempat dari keseluruhan energi yang dibutuhkan untuk proses produksikertas [5].Pabrik kertas membutuhkan air dalam kuantitas besar dan menghasilkan limbah air mulai dari tingkat palingrendah yaitu 1,5 m3/ton kertas hingga sebanyak 60 m3/ton kertas yang diproduksi. Air limbahnya mengandungsuspensi padat, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), warnanya coklatgelap karena keberadaan lignin dan mempunyai pH yang tinggi. Hal ini menimbulkan permasalahan apabilaair limbah tersebut masuk ke dalam aliran air. Produksi satu ton kertas menghasilkan rata-rata 1,5 hingga 50m3.
Limbah air, tergantung pada bahan mentahnya. Metode pengolahan air limbah secara konvensional bisamereduksi suspensi padat, BOD dan beberapa kadar COD tapi warnanya relatif tidak bisa dirubah karena tidakada biodegradabilitas dari lignin. Adanya senyawa organik terhalogenasi pada air limbah bersifat racun bagikehidupan akuatik. Metode pengolahan untuk menghilangkan warna misalkan dengan menggunakan adsorben(karbon aktif), koagulan (kapur dan tawas) dan agen bleaching (ozon) tidak begitu efektif atau ekonomis [4]. Industri kertas menghasilkan beberapa jenis limbah padat antara lain sludge, biosludge, dan pith. Sludgemerupakan limbah yang didapat dari proses pengendapan pada efflument tratment plant sehingga mengandung bahan organik yang berasal dari bahan baku pulp. Biosludge merupakan hasil samping dari efflument treatment yakni proses  biological aeration yang tersusun dari bahan baku pulp dan mengandung mikroorganisme sebagai efek dari biological aeration. Pith merupakan limbah dari proses depething plant yaitu proses pemisahan secara mekanik bahan baku pulp (antara bahan serat dan bukanserat) [3]. Di antara limbah padat tersebut, sludge merupakan limbah dengan volume terbesar. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan kertas, semakin tinggi pula limbah sludge yang dihasilkan. Sludge industri kertas merupakan lumpur aktif dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terdiri atas padatan 90% dan air 10%. Karakteristik sludge industri kertas antara lain lembek, strukturnya lunakseperti bubur, berwarna abu-abu keruh atau kehitaman, dan berbau tidak sedap. Seperti halnya limbah agroindustri lainnya, sludge merupakan limbah dengan kandungan senyawa karbon yang sangat tinggi. Limbah padat pabrik kertas juga mengandung unsur-unsur lain yaitu kalium, kalsium, magnesium, besi,dan sulfida yang merupakan hara untuk tanaman. Selain itu, limbah pabrik kertas umumnya mengandung logam-logam berbahaya seperti merkuri (Hg), tembaga (Cu), crom (Cr), timbal (Pb), seng (Zn), dan nikel(Ni). Polutan sisa produksi kertas bisa membahayakan kesehatan manusia dengan berbagai cara, diantaranyaadalah polutan tersebut diketahui atau diduga sebagai zat karsinogen, neurotoksin, pengganggu kerjaendokrin dan racun reproduktif. Polutan-polutan tersebut berkontribusi dan turut menyebabkan penyakit pernafasan dan kardiovaskuler, kelainan pada kulit, bahaya pada organ khususnya hati dan membahayakan sistem imun [1]. Upaya untuk mengurangi efek negatif yang ditimbulkan dari adanya kebutuhan kertas bisa dilakukan oleh semua kalangan secara holistik, mulai dari pihak produsen kertas hingga pihak konsumen kertas. Pihak produsen bisa melakukan efisiensi produksi dalam hal penggunaan bahan-bahan produksi kertas, baik bahan mentah hingga bahan yang digunakan dalam proses finishing produksi. Pihak perusahaan juga bisamelakukan reduksi limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari lingkungan. Riset-riset pabrik kertasmengenai efisiensi produksi dan reduksi limbah bisa dilakukan melalui kerjasama dengan para ilmuwanatau peneliti untuk melakukan riset dalam bidang tersebut. Sementara itu, pihak konsumen bisamengurangi efek negatif kertas dengan melakukan penghematan dalam penggunaan kertas dan menggunakan kertas seefektif mungkin.



Sumber: Ali, Lucky. 2011. ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP
PENGELOLAAN LIMBAH SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL (STUDI KASUS PADA PT. KERTAS LECES (PERSERO). Jawa Timur: Universitas Jember di unduh pada: repository.unej.ac.id/handle/123456789/25366+&cd=1&hl=id&ct=clnk&client=firefox-b.