Sabtu, 08 Oktober 2016

FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN



Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki keterkaitan satu sama lainnya, tetapi keduanya memiliki makna yang berbeda. Imu pengetahuan pun dapat diuraikan menjadi dua kata yaitu ilmu dan pengetahuan, dimana keduanya memiliki makna yang berbeda pula. Pertama-tama perlu diketahui pengertian dari filsafat. Filsafat berasal dari bahasa yunani, yaitu philosophia atau philosophos.  Philos atau philein artinya teman atau cinta dan shopia atau shopos artinya kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dengan demikian, dapat disimpulkan pengertian dari filsafat yaitu mencintai hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan yang berupa sebuah kebijaksanaan atau hikmah.
Filsafat juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan berfikir untuk mencari solusi hakiki dari sebuah permasalahan sehingga diketahui kebenaran atau hakikat sesungguhnya dari permasalahan itu sendiri. Filsafat dapat membuat manusia menjadi lebih jernih dan bijaksana dalam berfikir, bersikap, dan mengambil kesimpulan. Tetapi filsafat juga dapat membuat manusia memandang suatu permasalahan berdasarkan hasil fikirannya sendiri dan sesungguhnya belum diketahui kebenarannya. Hal tersebut dapat menyebabkan kesesatan dari manusia itu sendiri jika memandang suatu permasalahan tanpa terbukti suatu kebenarannya.
Sejarah filsafat mengenal 3 (tiga) tradisi besar sejarah, yakni tradisi: (1) Sejarah Filsafat India (sekitar 2000 SM – dewasa ini), (2) Sejarah Filsafat Cina (sekitar 600 SM – dewasa ini), dan (3) Sejarah Filsafat Barat (sekitar 600 SM – dewasa ini). Tradisi Sejarah Filsafat Barat adalah basis kelahiran dan perkembangan ilmu (scientiae/science/sain) sebagaimana yang kita kenal sekarang ini. Titik-tolak dan orientasi sejarah filsafat baik yang diperlihatkan dalam tradisi Sejarah Filsafat India maupun Cina disatu pihak dan Sejarah Filsafat Barat dilain pihak, yakni semenjak periodesasi awal sudah memperlihatkan titik-tolak dan orientasi sejarah yang berbeda.
Berikut ini adalah beberapa tokoh yang terkenal dalam sejarah filsafat:
·   Phytagoras (572-497 SM) ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata philosopia yang berarti pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan kebijaksanaan itu sendiri.
·   Plato (427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat dialektika.  
·   Aristoteles (382–322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.
Ilmu pengetahuan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari filsafat. Pada masa itu, para pemikir yang terkenal sebagai filsuf adalah juga seorang ilmuan, seperti ahli-ahli matematika, astronomi, ilmu bumi, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Bagi mereka, ilmu pengetahuan adalah filsafat, dan filsafat adalah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan begitu berjasa untuk kehidupan umat manusia karena lewat ilmu pengetahuan manusia telat meraih kemajuan yang sangat menakjubkan dalam segala bidang kehidupan. Teknologi canggih merupakan salah satu produk ilmu pengetahuan yang sangat mencengangkan dan fantastis.
Kemajuan ilmu pengetahuan yang mempesonakan tersebut membuat banyak orang menjadi sini terhadap filsafat. Orang-orang menganggap bahwa filsafat adalah benda antik yang sudah terlampau tua untuk melahirkan suatu ilmu pengetahuan yang baru. Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu (Science) pada dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan sehari-hari yang dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat dan seksama dengan menggunakan berbagai metode. Ilmu merupakan suatu metode berfikir secara objektif yang bertujuan untuk menggambarkan dan member makna terhadap gejala dan fakta melalui observasi, eksperimen dan klasifikasi. Ilmu harus bersifat objektif, karena dimulai dari fakta, menyampingkan sifat kedirian, mengutamakan pemikiran logic dan netral.
Filsafat ilmu pengetahuan merupakan ilmu pengetahuan yg mengkaji secara kritis tentang ciri, cara kerja, dan paradigma pengetahuan , proses keilmiahan serta implikasinya dan terkait tanggung jawab ilmuwan. Objek filsafat ilmu pengetahuan secara umum yaitu pengetahuan, sedangan secara khusus yaitu proses kerja/kegiatan ilmah yang terkait dengan proses metodologi. Filsafat ilmu pengetahuan memiliki beberapa kegunaan yaitu: menumbuhkan sikap kritis peneliti dalam mengamati berbagai problem penelitian & mengatasi situasi keilmiahan, memiliki kemampuan analisis secara komprehensif, mendalam (kritis), sintesis dan rekontruksi dalam permasalahan ilmiah, memiliki sikap arif & tanggung jawab moral  dlm kemajuan iptek secara global (ketika terjadi penerapan iptek di tengah masyarakat).

SUMBER:
Rapar, Jan Hendrik. Pengantar Filsafat.1996. Yogyakarta: Kanisius.
http://veronica.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32912/Filsafat+dan+Etika.pdf

METODE PENELITIAN


 
Menurut Sugiyono (2009:3) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Selanjutnya dalam pengertian yang luas, Sugiyono (2009:6) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam pengertian yang lain Nana Syaodih Sukmadinata (2005:52) mendefinisikan metode penelitian sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.
Metode penelitian terdiri atas dua kata, yakni kata metode dan penelitian. Menurut bahasa, metode sering diartikan cara. Dalam bahasa Arab, metode diartikan thariqah yang berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis, 2004:155). Jika dipahami dari asal kata bahasa Inggris, yaitu method mempunyai pengertian yang lebih khusus, yakni cara yang tepat dan capat dalam mengerjakan sesuatu. Karena secara etimologis metode diartikan sebagai cara yang paling tepat dan cepat, maka ukuran kerja suatu metode harus diperhitungkan secara ilmiah. Oleh karena itu, suatu metode senantiasa hasil eksperimen yang telah teruji. (Ahmad Tafsir, 1996).
Ada tujuan tertentu yang akan dicapai melalui penelitian. Berdasarkan kesimpulan tentang pengertian penelitian sebagaimana dapat diidentifikasi tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk memperoleh data empiris yang dapat digunakan dalam merumuskan, memperluas, dan memverifikasi teori. Tujuan penelitian seperti ini dimiliki oleh ilmu-ilmu murni (pure science).
2.      Untuk memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan. Tujuan penelitian semacam ini terdapat pada ilmu-ilmu terapan (applied sciences).
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
1.      Memahami masalah yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
2.      Memecahkan masalah yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
3.      Mengantisipasi masalah yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.

Penelitian merupakan sistem berpikir dan bertindak, artinya ada berbagai faktor dan tindakan yang harus dipikirkan dan dilakukan sehingga tujuan bisa tercapai. Sebagai suatu sistem, penelitian terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan secara fungsional. Sebagai suatu sistem, penelitian memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Permasalahan
2.      Teori dan konsep-konsep ilmiah
3.      Variable
4.      Hipotesis (fakultatif)
5.      Populasi, sampel, dan teknik sampling
6.      Data
7.      Instrumen pengumpul data
8.      Teknik analisis data
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan :
1.      Rasional
2.      Empiris
3.      Sistematis
Penelitian eksperimen adalah upaya mengamati dan mengukur hasil manipulasi peneliti terhadap situasi dan objek tertentu. Penelitian eksperimen ditandai oleh tiga hal penting, yaitu:
1.      Adanya manipulasi terhadap objek penelitian untuk mengubah keadaan tertentu secara sistematis.
2.      Adanya observasi untuk mengamati dan mengukur hasil manipulasi.
3.      Adanya kontrol yang mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi.
4.      Graunded Research.


SUMBER:
belajar.dedeyahya.web.id › Makalah
https://academia.edu/6475118/Pengertian_metodologi_penelitian