Filsafat dan ilmu
pengetahuan memiliki keterkaitan satu sama lainnya, tetapi keduanya memiliki
makna yang berbeda. Imu pengetahuan pun dapat diuraikan menjadi dua kata yaitu
ilmu dan pengetahuan, dimana keduanya memiliki makna yang berbeda pula.
Pertama-tama perlu diketahui pengertian dari filsafat. Filsafat berasal dari
bahasa yunani, yaitu philosophia atau philosophos. Philos
atau philein artinya teman atau cinta dan shopia atau
shopos artinya kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dengan demikian,
dapat disimpulkan pengertian dari filsafat yaitu mencintai hal-hal yang
berhubungan dengan pengetahuan yang berupa sebuah kebijaksanaan atau hikmah.
Filsafat juga dapat
didefinisikan sebagai kegiatan berfikir untuk mencari solusi hakiki dari sebuah
permasalahan sehingga diketahui kebenaran atau hakikat sesungguhnya dari
permasalahan itu sendiri. Filsafat dapat membuat manusia menjadi lebih jernih
dan bijaksana dalam berfikir, bersikap, dan mengambil kesimpulan. Tetapi
filsafat juga dapat membuat manusia memandang suatu permasalahan berdasarkan
hasil fikirannya sendiri dan sesungguhnya belum diketahui kebenarannya. Hal
tersebut dapat menyebabkan kesesatan dari manusia itu sendiri jika memandang
suatu permasalahan tanpa terbukti suatu kebenarannya.
Sejarah filsafat mengenal 3 (tiga)
tradisi besar sejarah, yakni tradisi: (1) Sejarah Filsafat India (sekitar 2000
SM – dewasa ini), (2) Sejarah Filsafat Cina (sekitar 600 SM – dewasa ini), dan
(3) Sejarah Filsafat Barat (sekitar 600 SM – dewasa ini). Tradisi Sejarah
Filsafat Barat adalah basis kelahiran dan perkembangan ilmu (scientiae/science/sain)
sebagaimana yang kita kenal sekarang ini. Titik-tolak dan orientasi sejarah
filsafat baik yang diperlihatkan dalam tradisi Sejarah Filsafat India maupun
Cina disatu pihak dan Sejarah Filsafat Barat dilain pihak, yakni semenjak
periodesasi awal sudah memperlihatkan titik-tolak dan orientasi sejarah yang
berbeda.
Berikut ini adalah beberapa tokoh
yang terkenal dalam sejarah filsafat:
· Phytagoras
(572-497 SM) ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata philosopia
yang berarti pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan kebijaksanaan itu
sendiri.
· Plato
(427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran yang hakiki lewat dialektika.
· Aristoteles
(382–322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.
Ilmu
pengetahuan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari filsafat. Pada masa itu,
para pemikir yang terkenal sebagai filsuf adalah juga seorang ilmuan, seperti
ahli-ahli matematika, astronomi, ilmu bumi, dan berbagai ilmu pengetahuan
lainnya. Bagi mereka, ilmu pengetahuan adalah filsafat, dan filsafat adalah
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan begitu berjasa untuk kehidupan umat manusia
karena lewat ilmu pengetahuan manusia telat meraih kemajuan yang sangat
menakjubkan dalam segala bidang kehidupan. Teknologi canggih merupakan salah
satu produk ilmu pengetahuan yang sangat mencengangkan dan fantastis.
Kemajuan
ilmu pengetahuan yang mempesonakan tersebut membuat banyak orang menjadi sini
terhadap filsafat. Orang-orang menganggap bahwa filsafat adalah benda antik
yang sudah terlampau tua untuk melahirkan suatu ilmu pengetahuan yang baru. Pengetahuan
Ilmiah atau Ilmu (Science) pada dasarnya merupakan usaha untuk
mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu
pengetahuan sehari-hari yang dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat dan
seksama dengan menggunakan berbagai metode. Ilmu merupakan suatu metode
berfikir secara objektif yang bertujuan untuk menggambarkan dan member makna
terhadap gejala dan fakta melalui observasi, eksperimen dan klasifikasi. Ilmu
harus bersifat objektif, karena dimulai dari fakta, menyampingkan sifat
kedirian, mengutamakan pemikiran logic dan netral.
Filsafat
ilmu pengetahuan merupakan ilmu
pengetahuan yg mengkaji secara kritis tentang ciri, cara kerja, dan paradigma pengetahuan , proses keilmiahan serta
implikasinya dan terkait tanggung jawab ilmuwan. Objek filsafat ilmu pengetahuan
secara umum yaitu pengetahuan, sedangan secara khusus yaitu proses
kerja/kegiatan ilmah yang terkait dengan proses metodologi. Filsafat ilmu
pengetahuan memiliki beberapa kegunaan yaitu: menumbuhkan sikap kritis peneliti dalam mengamati berbagai problem
penelitian & mengatasi situasi keilmiahan, memiliki kemampuan analisis secara komprehensif, mendalam (kritis), sintesis
dan rekontruksi dalam permasalahan ilmiah, memiliki sikap arif & tanggung jawab moral dlm kemajuan iptek secara
global (ketika terjadi penerapan iptek di tengah masyarakat).
SUMBER:
Rapar, Jan Hendrik. Pengantar
Filsafat.1996. Yogyakarta: Kanisius.
http://veronica.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32912/Filsafat+dan+Etika.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar