PEMUDA
DAN SOSIALISASI
Bab
I
Pendahuluan
Pendahuluan
A. Latar
belakang
Pemuda
adalah sosok individu produktif dan mempunyai karakter yang khas seperti
revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dan sebagainya.
Namun, pemuda juga memiliki kelemahan yang mecolok yaitu kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri.
Namun, pemuda juga memiliki kelemahan yang mecolok yaitu kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri.
Masalah-masalah
pemuda yang dialami ini adalah bentuk pendewasaan seseorang serta penyesuaian
diri suatu individu terhadap lingkungan sosial yang dihadapinya. Pemuda akan
mengalami proses sosial yang dimulai dari lingkungan keluarga berlanjut ke
lingkungan sekolah atau pelajar hingga pemuda nantinya akan menjalani kehidupan
bermasyarakat. Proses sosial tersebut disebut juga dengan sosialisasi, proses
sosialisasi itu berlangsung sejak anak lahir di dunia.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Pengertian dari
pemuda dan sosialisasi
2. Pengertian internalisasi
belajar dan spesialisasi
3. Pemahaman pemuda
dan identitas
4. Pemahaman perguruan
dan pendidikan
5. Contoh kasus
kepemudaan
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengertian pemuda dan
pengertian sosialisasi serta internalisasi pemuda dan peranan sosial pemuda itu
sendiri.
D.
Manfaat Penulisan
Bermanfaat
bagi pembaca dapat menjadi referensi, memperluas wawasan dan pemahaman mengenai
pemuda dan sosialisasi.
Bab
II
Pembahasan
Pembahasan
A.
Pemuda
dan Sosialisasi
Pemuda adalah golongan
manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah
yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah
berlangsung, pemuda di Indonesia sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan
dengan kesempatan pendidikan. Pemuda merupakan satu identitas yang potensial dan masih banyak belajar untuk memahami suatu hal
baru agar menjadi seorang yang ahli dalam bidangnya,
sebagai penerus
cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.
Sosialisasi adalah proses yang membantu
individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak
dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
Pengertian sosialisasi
menurut para ahli :
1. Charlotte
Buhler = Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan
menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat
berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter
Berger = Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta
memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk
kepribadiannya.
3. Paul
B. Horton = Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta
memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk
kepribadiannya.
4. Soerjono
Soekanto = Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga
masyarakat yang baru.
B.
Internalisasi
Belajar dan Spesialisasi
Internalisasi adalah proses
pemasukkan nilai pada seseorang yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat
makna realitas pengalaman. Nilai-nilai tersebut bisa jadi dari berbagai aspek
baik agama, budaya, norma sosial, dll. Pemaknaan atas nilai inilah yang
mewarnai pemaknaan dan penyikapan manusia terhadap diri, lingkungan dan
kenyataan di sekelilingnya.
Spesialisasi adalah suatu proses pengkhususan sesuai dengan
pengetahuan dan keahlian dari individu tersebut untuk menjadi sesorang yang
ahli pada bidangnya.
Internalisasi lebih mengarah pada
norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. Belajar
lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak
dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan
spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang
individu.
Dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari, kita pasti selalu bersosialisasi terhadap individu lain dimanapun
kita berada. Perbedaan antar karakter menjadi identitas diri individu
masing-masing. Perilaku setiap individu pun berbeda-beda, karena dari itu
membuat individu lain mengambil suatu tindakan yang berbeda-beda.
Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing-masing individu bisa dibagi menjadi
dua yaitu tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika
antar individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Tindakan
negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan norma-norma yang
ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa derajatnya lebih tinggi
dari individu lain, dan sebagainya.
Setelah individu mengambil suatu tindakan
entah itu positif atau negatif, pastilah individu tersebut berfikir atas
tindakannya tersebut. Atas pemikirannya itu, akan membuat suatu pembelajaran
dimana individu akan lebih memahami apa itu hidup bersosialisasi dan
norma-norma yang berlaku. Dari pembelajaran tersebut, suatu individu akan
mendapatkan spesialisasi atau kekhususan kemampuan dimana individu bisa
menempatkan dirinya di dalam hidup bermasyarakat.
C.
Pemuda
dan Identitas
Pemuda sosok individu yang berusia
produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner,
optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dll. Kelemahan mencolok dari
seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan
kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik
berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu
sendiri.
Perubahan peran penting dari seorang
pemuda adalah pada kemampuannya melakukan perubahan. Perubahan menjadi
indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi
sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar
orang yang mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam
iklim status quo.
Membahas mengenai pemuda dan
identitas, pemuda selalu diidentikkan dengan suatu generasi yang dipundaknya
terbeban oleh bermacam-macam harapan sebagai penerus generasi, karena memang
pemuda adalah sebagai generasi penerus yang diharapkan dapat mengisi
pembangunan nasional. Generasi ini memiliki permasalahan-permasalahan yang
beragam, di mana jika permasalahan ini tidak di tindak lanjuti akan membuat
para pemuda tersebut kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan nasional.
Oleh karena itu untuk menangani dan menindaklanjutinya perlu diadakan pembinaan
dan pengembangan generasi muda. Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi
muda disusun berlandaskan:
1.
Landasan idiil :
Pancasila
2.
Landasan konstitusional : UUD 1945
3.
Landasan strategis :
GBHN
4.
Landasan historis :
Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdakaan
Indonesia tahun 1945
5.
Landasan normatif : Etika dan tata nilai, tradisi
luhur yang hidup dalam masyarakat
D. Perguruan dan Pendidikan
Perguruan merupakan kelanjutan pendidikan
menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Satuan
pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga
pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. Disinilah seseorang dapat
mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan
sebelumnya. Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi dua. Perguruan tinggi
negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh
negara. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan
regulasinya dilakukan oleh swasta.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat. Pentingnya mengenyam pendidikan tinggi mengejar
pendidikan setinggi-tingginya merupakan suatu hal yang sangat penting di era
seperti ini. Hal ini dikarenakan semakin tingginya persaingan pekerjaan di jaman
sekarang ini dan pendidikan setinggi-tingginya sangat berperan penting bagi kelangsungan
masa depan seseorang.
E. Contoh Kasus Kepemudaan
Dari dunia pendidikan, tawuran
antar pelajar SMA di daerah Jakarta Selatan, mengakibatkan seorang pelajar
tewas. Tawuran pelajar merupakan salah satu bentuk sikap negatif pemuda
khususnya di kalangan pelajar yang meresahkan masyarakat. Kurangnya pemahaman
mengenai rasa bersosialisasi antar manusia mengakibatkan seorang pemuda merasa
dirinya tidak memerlukan siapapun, dan merasa dirinya paling hebat, namun hal
seperti itulah yang akan membuat pemuda tersebut terlihat bodoh.
Bab
III
Penutup
Penutup
Kesimpulan:
Pemuda
dan sosialisasi adalah aspek kehidupan yang saling berkaitan satu sama lain, dimana
pemuda adalah masa transisi yang sangat problematis, masa ini memungkinkan
mereka berada dalamnkeadaan tanpa norma atau hukum, akibat kontradiksi norma
maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian, seringkali muncul perilaku
menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga
memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa. Sedangkan sosialisasi
sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari
kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma
sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakatnya. Sosialisasi itu sangat penting bagi semua orang khususnya
para pemuda.
Bab
IV
Referensi
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar